Friday, May 10, 2013

a new life a new beginning

alhamdulillahhirabblil´alamiin.... aku masih diperkenankan membuka blog ini secara aku sudah tidak ingat lagi kata kunci dari blog aku ini, wow its been more than 2 years? akhirnya aku mereset blog ini dengan mengganti kata kunci yang baru, syukur email ku selalu aktif jadi tidak masalah mengganti kata kunci ini dg bantuan alamat email ku. banyak hal yang aku alami, baik itu manis dan pahit, kebanyakan masalh yg telah berlalu dalam hidup ku terasa manis semua, hahaha karena semua itu sudah dilewati... sekarang aku tingga di bogota ibu kota kolombia yang terletak di benua Amerika Selatan, terhitung mulai 21 Okrober 2011 kami tiba di Bogota ini. hal yang terbaru yang aku alami adalah telah di proses nya penjualan rumah ibuku, telah banyak menyita perhatian, tenaga,finansial dan waktu. Terutama bagi kakakku mba Anna Noviana yg berdomisili di Balikpapan, telah dihabiskan nya waktu lebih dari sebulan untuk mengurus segala tetek bengek penjualan rumah kami yg nota bene adalah rumah atas hak ahli waris yg berjumlah 7 orang ini termasuk ibunda kami Hj Siti Rosidar. Surat Kuasa yg bermeterai dan bertanda tangan aku telah aku kirim kembali ke alamat kakakku mba Lita yang tinggal di komplek yang sama dengan rumah orang tua kami tersebut.tidak menyangka biaya pengiriman secara ekspress dengan menggunakan DHL memakan biaya yang tidak sedikit menurut aku, dan adik ku satu-satunya bilang bahwa biaya2 tersebut dimasukkan dalam biaya operasional termasuk biaya pengiriman dari jakarta ke bogota yang menghabiskan uang sampai 1 juta rupiah, wow fantastis tetap saja surat tersebut membutuhkan waktu 10 hari untuk tiba di tempat yg dituju. Semula aku dengan jengkel dan tidak habis pikir mengapa untuk membuat surat kuasa untuk penjualan rumah tersebut membutuhkan kesaksian seorang pimpinan kedutaan besar indonesia? aku nolak mentah-mentah hal tersebut karena aku tidak mau melibatkan kantor tempat suamiku bekerja. ku katakan pada adikku melalui bbm bahwa anggap saja aku tenaga kerja indonesia yg tidak bernaung di bawah satu institusi apapun, jangan melibatkan suami ku apalagi tempat dia bekerja.sampai-sampai aku perlu bertanya kepada adik kelas yg seorang berpengetahuan hukum. saya rasa pada saat itu tensi darahku melambung naik, krn aku mengerti sekali pimpinan kantor ini tidak mentolerir hal-hal yg berhubungan dengan kepentingan pribadi. barangkali juga aku belum lama berselisih paham ttg sesuatu dg mereka itu. jadi sudah frontal duluan perasaan ini apabila berhubungan dengan yg namanya KBRI. akhirnya aku baru tahu belakangan (kalo tau dari awal disebut pendaftaran gitu kata teman ku Hadhi,LOL) bahwa status rumah kami itu HGB ha guna bangunan sehingga perlu dibuatkan sertifikat terlebih dahulu yang mana membutuhkan tanda tangan tanda persetujuan ahli waris. oh la la repot nyam tidak semudah menjual pakaian atau tanaman yaa. hari ini hari Jumat, 10 Mei, penantian panjang demikian kata kakakku mba Anna dalam status nya di dinding sosial media, semoga berakhir manis..... aku sendiri tidak terlalu memusingkan hasil dari penjualan rumah tersebut walau sempat pula berangan-angan, dulu ingin hak rumah tersebut peruntukkannya untuk adik terkecil kami yg pada saat itu belum punya rumah tinggal, lalu berkembang angan-angan ini ahhh untuk vera saja (anak sulung ku) dan angan terbaru ku berkata bahwa aku ingin sekali berkurban daging sapi atas nama ayah dan ibu ku, aku dan suamiku, serta anak-anak kami yang berjumlah 6 anak, sehingga jumlah total 10 orang, huuuuu untuk sapi hanya tersedia 7 orang, ahhh aku belum harus memilih nama-nama anakku, biarlah apabila tiba waktunya, aku akan putuskan hendak bagaimana dg hasil penjualan rumah orang tua kami tersebut.

No comments:

Post a Comment